Karangan Cerita Bahasa Indonesia

Diposting oleh Benny Dwi on Selasa, 02 Desember 2014

Sebuah Kardus Mi Instan

Selepas stasiun Jatinegara, kereta Parahyangan meneruskan perja-lanan menuju stasiun Gambir sebagai tujuan terakhir. Gerbong yang ditumpangi lelaki itu nyaris kosong karena banyak penumpang yang turun di Stasiun Jatinegara. Kereta beringsut perlahan membelah kota sambil mengejek kemacetan lalu lintas di bawahnya ketika kereta meniti jembatan di atas jalan raya dengan santai. Lelaki itu menguap, kembali melihat ke tempat barang di atas kepalanya. Kardus bekas kemasan mi instan yang diikat tali plastik tidak rapi itu masih di sana. Ibu paro baya yang duduk di dekatnya tadi telah turun dari Jatinegara dan menolak ketika diingatkan lelaki itu supaya jangan lupa barangnya.

"Tidak. Itu bukan barang saya," jawabnya.
Lelaki itu cepat menduga bahwa ini sebuah keteledoran atau kesengajaan. Boleh jadi sebuah bom. Mungkin saja ada kelompok yang tidak puas dengan pelaksanaan pemilu atau teroris mancanegara ingin menghancurkan Indonesia pelan-pelan, batin lelaki itu. Ia mulai cemas. Tapi ia memberanikan diri juga untuk menurunkannya dan meletakkan hati-hati di dekat tas jinjingnya sambil mengamati kardus yang tidak diikat dengan rapi itu. Ada celah yang terbuka, terlihat gumpalan plastik transparan sebagai pembungkus barang yang ada di dalam. Kereta bergerak terus dan memasuki stasiun Manggarai dengan jalur keretanya yang berseliweran. Meski tidak berhenti di stasiun itu, kereta tetap bergerak pelahan, seperti kecapaian sehabis berlari kencang sejak dari Cikampek.

Lelaki itu mencoba memasukkan tangannya hati-hati melalui celah yang terbuka. Di kepalanya terbayang bahwa ia akan menyentuh kabel-kabel dan detonator. Tetapi, ternyata tidak. Melainkan susunan kertas yang disusun rapi. Dengan antusias, ternyata susunan uang kertas pecahan lima puluh ribuan. "Ini pasti palsu," lelaki itu membatin. Tiba-tiba ia berkeringat, berimajinasi macam-macam. "Jangan-jangan ini termasuk money politics suatu partai," pikirnya lagi. Ia dikagetkan oleh kedatangan kuli-kuli berseragam oranye yang menyerbu gerbong yang nyaris kosong itu ketika sedang melambat hendak berhenti di stasiun Gambir.

"Boleh saya bantu, Pak?"
Lelaki itu menggeleng. Ia merapikan ikatan tali-tali plastik itu kembali dan bersiap turun di stasiun Gambir dengan badan penuh keringat beserta debaran jantungnya yang mengguruh.

Lelaki paro baya itu selamat sampai tujuan melintasi macet Jakarta selama lebih kurang satu jam di atas bus patas yang padat menjelang magrib bersama gerimis musim penghujan. Di kamar kosnya yang sempit penuh buku, ia pastikan isi kardus itu bukan bom dan uang palsu. Tapi tumpukan uang yang masih diikat rapi kertas pembalut bertanda Bank Indonesia itu tampak asli dan utuh dalam ikatan sepuluh jutaan. Luar kepala, lelaki itu menghitung dua ratus juta rupiah uang dalam pecahan lima puluh ribuan. Lalu ia mendorong kardus itu ke bawah kolong tempat tidur bersentuhan kardus-kardus lain yang sekarang seperti tidak berharga sama sekali. Sementara, hujan bulan Maret belum hendak berhenti membasuh Kota Jakarta yang penuh debu.

Sebelum sempat tertidur, lelaki itu kadang-kadang membenarkan tindakannya tadi sore di kereta Parahyangan, memutuskan untuk membawa kardus berisi uang kertas itu. Kadang-kadang ia menyalahkan dirinya dan merasa telah dengan sengaja mengambil risiko yang mungkin berakibat fatal pada dirinya, kadang-kadang merasa berdosa besar.

"Tidak, ini tidak keliru. Saya adalah alamat yang tepat karena pertolongan tangan Tuhan," pikirnya. Sampai akhirnya lelaki itu memutuskan untuk sembahyang malam. Minta petunjuk dan perlindungan Tuhan. Semua daftar kesulitan hidup yang dialaminya selama ini, dibeberkannya kepada Tuhan tanpa ada yang tertinggal. Seolah-olah selama ini Tuhan telah melupakannya. Tapi malu-malu ia katakan kepada Tuhan bahwa ia telah menjual mobil bututnya untuk membantu kehidupan keluarganya, seorang istri dan tiga orang anak yang sedang butuh biaya tinggi untuk pendidikan.

Tanpa malu-malu diadukannya juga kepada Tuhan bahwa telah hampir dua puluh tahun bekerja sebagai dosen pemerintah, gajinya tetap saja tidak cukup, bahkan selalu hidup dengan berutang. Di depan Tuhan ia juga menjelek-jelekkan pemerintah Indonesia yang telah memutus beasiswa S3 nya setelah melebihi masa studi tujuh semester. Oleh karena itu, istrinya terpaksa membuka warung di rumah, di bilangan kompleks perumahan sederhana di pinggir Kota Bandung dengan modal hasil penjualan mobil bututnya itu. Padahal dulu, sewaktu ia mendapatkan beasiswa S2 di Australia, justru ia bisa membeli mobil setelah selesai kuliah. Bahkan ia hidup dengan keluarganya di sana dengan bahagia.

Selama studi dua tahun di Australia , ia juga diangkat menjadi tutor untuk kelas bahasa Indonesia dengan tambahan uang saku yang menguntungkan. Sekarang di Jakarta , ia kasak-kusuk mencari universitas swasta yang mau memakai tenaganya. Untunglah, berkat pertolongan teman-teman, lelaki itu dapat mengajar tiga hari seminggu di dua universitas sekadar cukup untuk menutup biaya hidup di Jakarta sambil menyelesaikan disertasi doktornya yang selalu tertunda. Tapi, itu penuh perjuangan. Bergulat dengan angkutan kota yang berjubel, dihadang macet dan serbuan tukang ngamen dan pencopet tiap hari.

Malam itu, ia berencana akan mencoba menguji menggunakan uang kardus itu esok pagi. Mula-mula, ia berniat ke warung dekat rumah kos membeli sabun, rokok, mi instan, biskuit, kopi, gula, dan tissu. Lalu, berangkat lebih awal mengajar naik taksi agar dapat menikmati angkutan nyaman tanpa berdesakan. Sehabis mengajar, berencana menggunakan uang lima puluhan itu untuk membeli kaus kaki, ikat pinggang, celana dalam dan singlet di kaki lima yang biasanya digelar di halte pinggir jalan. Jelas lelaki itu tidak berani membelanjakannya di supermarket atau mal yang biasanya tiap kasir memiliki mesin penguji uang palsu. Apalagi berniat menyimpannya di bank.

More aboutKarangan Cerita Bahasa Indonesia

Paragraf dan Jenis-Jenis Paragraf

Diposting oleh Benny Dwi on Sabtu, 08 November 2014

Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas :
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf eksposisi
3. Paragraf deskripsi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif 

1. PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca

Ciri-ciri paragraf argumentasi
a. bersifat nonfiksi /ilmiah
b. bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
c. dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
d. ditutup dengan kesimpulan

MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF ARGUMENTASI
a. POLA PENGEMBANGAN SEBAB – AKIBAT adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata – kata sebab, karena, disebabkan, dikarenakan dll.
b. POLA PENGEMBANGAN AKIBAT- SEBAB adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi. 

2. PARAGRAF DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis

CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI
a. Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
b. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek

MACAM /POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DESKRIPSI
a. Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai dengan opini penulis
b. Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai dengan opini penulis
c. Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya ruangan, benda,atau tempat
d. Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita tersebut 

3. PARAGRAF EKSPOSITIF
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang

CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSITIF
a. bersifat nonfiksi/ilmiah
b. bertujuan menjelaskan/memaparkan
c. berdasarkan fakta
d. tidak bermaksud mempengaruhi

MACAM/POLA PENGEMBANGAN  PARAGRAF EKSPOSITIF
a. pola umum-khusus (deduksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus

b. pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum 

4. PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis

CIRI-CIRI PARAGRAF PERSUASIF
a. ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
b. bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
c. menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca 

5. PARAGRAF NARATIF
Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya

Ciri-ciri paragraf naratif
a. Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
b. Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
c. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)

Macam / pola pengembangan paragraf naratif
a. Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi (cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar)
b. Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut( cerpen, novel dll)
 
More aboutParagraf dan Jenis-Jenis Paragraf

Industri Kreatif Pembuatan Tasbih

Diposting oleh Benny Dwi on Sabtu, 27 September 2014

Industri kreatif adalah salah satu cara yang dapat menciptkan lapangan pekerjaan dengan cara memanfaatkan ketrampilan yang dimiliki dan dapat menghasilkan nilai ekonomi tersendiri.

Industri kreatif dapat berupa kerjinan, seni, penerbitan, film, pengembangan, dan lain sebagainya. Selain itu industri kreatif dapat mendukung kesejahteraan perekonomian masyarakat sekitar.
Hanya Contoh Tasbih
Hanya Contoh Tasbih
Industri kreatif membuat tasbih ini dapat digunakan sebagai alat penghitung disaat sedang berzikir.
Dalam menjalankan sebuah bisnis kecil ini diperlukan ketekunan dalam menjalankannya, selain ketekunan juga dibutuhkan sifat pantang menyerah karena dalam menjalankan bisnis kecil kadangkala produk akan susah untuk mencari peminat untuk membeli produk itu sendiri karena adanya pesaing didalam bisnis.

Pembuatan tasbih ini bisa menggunakan dengan modal awal yang digunakan sekitar 700ribu yang digunakan untuk membeli bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sekitar 200 tasbih dengan ukuran 33biji butir mutiara yang digunakan dalam tasbih.

Penjualan tasbih ini dapat dijual kepasaran dalam satuan ataupun dijual paketan dengan melalui pemesanan untuk digunakan untuk acara tertentu seperti pemesanan sebagai souvenir pengajian, pernikahan dan lain sebagainya.

Kunci sukses
  • Membuat tasbih ini dengan teliti dan rapih dalam proses pembuatanya agar puas dengan hasil tasbih yang telah dibuat dan dibeli oleh konsumen.
  • Melayani konsumen dengan pelayanan yang sopan dan tanggap dalam merespon konsumen tersebut.
  • Dalam menjual atau memasarkan tasbih dapat dilakukan dengan cara promosi ke beberapa situs-situs online dan dengan promosi ketetangga ataupun kerabat, agar produk tasbih ini dapat dikenal oleh masyarakat.
Bahan-bahan yang digunakan
  1. Benang nilon atau tali, digunakan untuk menyambungkan antar mutiara nantinya.
  2. Mutiara Sintetis ukuran kecil
  3. Kepala mutiara sintetis dengan ukuran yang lebih besar dari mutiara lainnya, digunakan sebagai kepala pada tasbih.
  4. Gunting atau Tang kecil.
Cara pembuatan
  1. Siapkan semua bahan-bahan yang diperlukan.
  2. Rangkai benang, agar mutiara dapat saling berkaian dengan jumlah 33 butir mutiara kecil.
  3. Ikat benang atau tali.
  4. Masukan pendant atau stoper diujungnya mutiara kecil tersebut.
  5. Rangkai mutiara yang besar sebagai ujungnya. 
Untuk analisa perhitunganya satu tasbih ini dapat dijual dengan harga Rp10.000 Pertasbihnya belum termasuk untuk ongkos kirim, untuk pembelian paketan bisa mendapatkan diskon khusus.

Analisa keuntunganya misalkan modal awal tedi adalah Rp700.000 digunakan untuk membuat 200 buah tasbih, kemudian  tasbih dijual satuan dengan harga Rp10.000 x 200 buah tasbih yang dibuat, dan hasilnya Rp2.000.000.
Jadi 2.000.000-700.000 = Rp1.300.000.
Tugas Softskill Bahasa Indonesia
Nama : Benny Dwi
NPM  : 11112422
More aboutIndustri Kreatif Pembuatan Tasbih

Smartphone dan Pengaruh Untuk Dunia Bisnis

Diposting oleh Benny Dwi on Selasa, 10 Juni 2014

Smartphone, mungkin sebagian besar orang sudah mengetahui apa itu smartphone bahkan sudah pernah menggunakan smartphone tersebut, smartphone adalah teknologi telepon genggam masa kini yang sudah banyak digunakan oleh sebagian besar orang. beberapa orang menggunakan smart phone untuk aktivitas biasa yaitu menelpone dan sms dan sebagian orang juga ada yang memanfaatkan terknologi smart phone tersebut seperti untuk berjualan dan lain sebagainya.

Sejarah Smartphone
Telepon pintar pertama dinamakan Simon; dirancang oleh IBM pada 1992 dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Telepon pintar tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, telepon pintar tersebut juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, tempat pencatat, surel, kemampuan mengirim dan menerima faks dan permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tombol-tombol. Melainkan para pengguna menggunakan layar sentuh untuk memilih nomor telepon dengan jari atau membuat faksimile dan memo dengan tongkat stylus. Teks dimasukkan dengan papan ketik “prediksi” yang unik di layar. Bagi standar masa kini, Simon merupakan produk tingkat rendah, tetapi fitur-fiturnya pada saat itu sangatlah canggih.

Perkembangannya di Indonesia
Menurut badan WorldPanel yang mensurvei tentang karakter konsumen di Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Indonesia memang cenderung menyukai hal-hal yang berbau digital dan perkembangan teknologi terbaru yang disesuaikan dengan kepribadian masing-masing. Tidak heran jika saat ini para produsen produk teknologi/elektronik termasuk smartphone berlomba-lomba untuk menjangkau target marketnya dengan membuat produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan tersebut.
Selain itu, dorongan teknologi smartphone ini juga mendorong penggunaan beberapa layanan lainnya, khususnya dalam hal penggunaan internet. Tentu saja, karena mau tidak mau pengguna smartphone harus berlangganan layanan internet secara rutin agar smartphonenya dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Walaupun memang kita perlu akui kalau kebanyakan masih menggunakannya sebagai alat untuk bersosialisasi melalui aplikasi sosial media. Disisi lain perangkat ini juga umum digunakan untuk membantu mobilitas penggunanya dalam hal pekerjaan atau bisnis.

Mengapa smartphone berpengaruh untuk dunia bisnis?
Tanpa disadari pengguna smartphone saat ini juga sudah menjadi target bagi para pelaku usaha. Ya, hal ini didasarkan pada meningkatnya pengguna smartphone, gaya hidup hingga kebutuhan mereka yang dilakukan melalui media tersebut. Salah satu contohnya adalah pemenuhan kebutuhan melalui transaksi online. Kenapa transaksi online? Karena adanya tingkat dorongan yang kuat akan kesibukan rutin, aktifitas mobile yang tinggi hingga kecenderungan sifat ingin serba cepat dan praktis.

Melihat adanya permintaan yang kuat dari para pengguna internet, termasuk smartphone membuat pebisnis berusaha untuk masuk ke dunia bisnis ecommerce yang konsepnya mengedepankan kemudahan, kecepatan dan kesederhanaan dalam bertransaksi dengan menjual segala sesuatu yang dibutuhkan oleh konsumen. Tidak hanya berhenti disitu, saat ini perusahaan e-commerce juga membuatkan versi mobile dan aplikasi untuk smartphone agar mereka dapat lebih menjangkau target pasarnya, dan berusaha mengintimidasi konsumen untuk terus mengingat mereka melalui layanan tersebut.

Contohnya, zalora, olx, berniaga, Traveloka, dsb, mereka merupakan perusahaan e-commerce yang lahir dan berusaha melayani konsumennya dengan konsep pelayanan online dan juga bisa diakses melalui smartphone. Perusahaan-perusahaan tersebut nampaknya sadar akan adanya peluang besar kedepan sehingga mereka berusaha memberi kemudahan transaksi ke konsumennya dengan membuat berbagai fitur layanan yang menarik dan bermanfaat. Misalnya Traveloka.com, layanan pemesanan tiket pesawat online terbesar dan terpercaya di Indonesia ini pada awalnya hanya fokus pada website utamanya, tetapi kemudian mereka berusaha mengembangkan versi mobile agar konsumen dapat lebih mudah mengaksesnya melalui smartphone tanpa kesulitan apapun.

Pembuatan website versi mobile yang khusus diorientasikan kepada konsep sederhana, to-the-point dan ringan tentunya akan membuat konsumen menjadi lebih nyaman dan mudah dalam bertransaksi. Namun nampaknya versi mobile seperti yang dibuat oleh pihak Traveloka masih belum bisa memuaskan konsumennya . Kenapa? Karena mereka ternyata masih ingin suatu layanan yang lebih mudah lagi, yaitu melalui aplikasi khusus untuk smartphone. Ya ini memang sah-sah saja, karena mereka dapat dengan mudah mengakses layanan seperti Traveloka, Zalora, Blibli, dll jika menggunakan aplikasi tanpa perlu membuka browser terlebih dahulu. Dengan konteks seperti ini, konsumen dapat mengakses layanan yang diinginkan dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun sesuai dengan keinginan mereka. Intinya konsumen menginginkan aplikasi untuk smartphonenya karena mereka menganggap suatu layanan penting, sering digunakan, dan disisi lain mereka memiliki aktifitas yang padat sehingga mereka butuh layanan berupa aplikasi yang diyakini dapat menjadi solusi dari apa yang mereka butuhkan.

Secara keseluruhan perkembangan smartphone memang menimbulkan efek positif bagi konsumen dan produsen. Namun di sisi lain, produsen harus terus berusaha mengembangkan layanan/produknya untuk dapat memenuhi ekspektasi konsumen. Ini berarti bahwa masyarakat di Indonesia sudah semakin cerdas, dengan adanya banyak informasi dalam genggaman mereka, dan mudahnya mendapatkan informasi melalui smartphone membuat pola pikir konsumen terus berkembang dan tanpa disadari mereka semakin selektif dalam memilih layanan yang mereka butuhkan. Kedepannya teknologi smartphone ini tentu akan terus berkembang dan mungkin akan ada lagi inovasi terbaru yang memungkinkan konsumen dan produsen dapat berinteraksi dengan lebih mudah dan cepat tanpa adanya batas-batas tertentu.

Beberapa sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas
http://liputangadget.com/2014/teknologi-smartphone-pada-perkembangan-layanan-bisnis-di-indonesia.html
More aboutSmartphone dan Pengaruh Untuk Dunia Bisnis

Kerjasama Dalam Kelompok

Diposting oleh Benny Dwi on Senin, 21 April 2014

BAB
I. PENDAHULUAN
(TEORI DASAR TENTANG BEKERJA SAMA DALAM KELOMPOK / TEAM) 
 Menurut De Vito (1997) : kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya.

KEKUATAN TEAM WORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
3. Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus  disingkirkan.
5.Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa    menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
7. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi  modal sukses bersama.
8. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
9. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
10.  Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
11. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada  pemboikotan kerjasama.
12.  Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target  tidak perlu waktu yang lama.
13. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’. 

BAB II. ISI
(PEMBAHASAN / CONTOH KASUS)
Banyak perumpamaan Sinergi dalam suatu organisasi bisnis khususnya, seperti berikut:
Tim Marketing dan Tim Promotion bergabung dalam suatu event New Product Launch di sebuah Mall, yang mana dengan bergabungnya mereka, anggota Tim Marketing dapat menjual product baru melalui brosur dan leaflet yang disiapkan Tim Promotion. Hasilnya tentu lebih maksimal dibandingkan berjalan sendiri-sendiri pada event yang berbeda.

Contoh lainnya yang dapat dilihat dalam kehidupan sekitar kita adalah Konsep Pujasera – Pusat Jajanan Serba Ada, dimana terdapat banyak outlet makanan dan minuman berkumpul bersama, sehingga pelanggan akan mempunyai alternatif pilihan makanan dan minuman yang variatif. Hal ini otomatis meningkatkan omset masing-masing outlet dibandingkan jika mereka berdiri terpisah pada tempat yang berbeda pula. 

Kelebihan Teamwork :
a. Meningkatkan informasi dan pengetahuan. Dengan berkerja secara bersama, maka sumberdaya masing-masing individu akan tertampung dalam tim ini, sehingga bisa memperkuat tim baik dalam informasi maupun pengetahuan.

b. Meningkatkan ragam pandangan. Anggota tim dengan latarbelakang yang berbeda akan memberikan pandangan yang beragam terhadap suatu pengambilan keputusan. Hal ini akan memperkuat legaitas dan kualitas pengambilan keputusan.

c. Meningkatkan penerimaan atas suatu solusi. Solusi yang diputuskan bersama akan diterima secara lebih baik dari pada jika diputuskan oleh seorang individu, misalnya direktur utama perusahaan.

d. Meningkatkan tingkat kinerja. Dengan berbagai ketrampilan anggota tim yang dimilikinya maka kinerja tim diharapkan bisa lebih baik dari pada kinerja individual

Kekurangan Teamwork :
a. Tim kerja memungkinkan terjadinya groupthink.
Groupthink merupakan fenomena untuk mengikuti konsensus dari mayoritas anggota tim mengalahkan pendapat minoritas yang mungkin saja lebih benar. Suara mayoritas dapat mengalahkan suara minoritas, padahal belum tentu lebih baik. Dalam tim seringkali lebih diperhatikan suara mayoritas karena dianggap mewakili sebagian besar anggota tim.

b. Disamping itu tim kerja memungkinkan terjadinya free rider.
Mereka yang tidak memberikan kontribusi secara nyata, namun karena bergabung dengan tim maka dia mendapat imbalan atau balas jasa yang sama baiknya.

c. Tim kerja memungkinkan pengambilan keputusan berlarut-larut.
Hal ini memungkinkan jika tidak dicapai konsensus antara anggota tim. Dengan begitu, tanpa adanya kerjasama yang baik, tim kerja bisa saja tidak menghasilkan apa-apa dan memungkinkan terjadinya sinergi yang negatif. Artinya penggabungan beberapa individu ke dalam satu tim mengakibatkan kinerja yang lebih lemah dibandingkan jika dikerjakan terpisah secara individual.

d. Adanya agenda-agenda tersembunyi
Dalam tim bisa saja ada anggota tim mempunyai tujuan-tujuan khusus yang belum tentu sejalan dengan tujuan tim secara keseluruhan. Adanya agenda tersembunyi (hidden agenda) dari anggota tim ini tentu saja akan mengganggu kinerja tim secara keseluruhan.

BAB III. PENUTUP
(Kesimpulan)
Teamwork atau kerja sama adalah salah satu bentuk penyelesaian beberapa orang yang ingin mencapai tujuan bersama. Teamwork sendiri terbentuk karena adanya beberapa pihak yang ingin mencapai tujuan yang sama sehingga mereka melebur menjadi satu untuk menggapai tujuan tersebut atau dengan kata lain teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama.
Teamwork sendiri dapat terlaksana dalam berbagai tingkatan, dari mulai tingkatan paling kecil (kelompok belajar) sampai dengan tingkatan paling besar (skala teamwork dalam perusahaan, dsb). Teamwork sendiri diambil karena merupakan cara yang paling efektif dalam menyelesaikan sebuah situasi demi tercapainya tujuan karena dengan Teamwork, setiap individu yang terlibat didalamnya akan berusaha saling menopang satu sama lainnya agar tujuan mereka dapat di raih.
Prinsip kerja Teamwork yang sangat menonjol dibanding dengan yang lain adalah Prinsip saling melengkapi atau adanya pemikiran “saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa, dan anda mengerjakan apa yang tidak saya bisa” dengan kata lain dalam sistem ini akan ada pembagian tugas yang tidak memberatkan pihak manapun, setiap individu akan memikul tanggung jawabnya sendiri dan tanggung jawab tersebut akan menjadi seperti pondasi-pondasi yang akan membangun sebuah rumah (tujuan) jika semua tanggung jawab dapat terpenuhi.
Permasalahan yang paling nyata terjadi dalam Teamwork adalah sifat Egoisme. Dimana salah satu individu merasa bahwa tanggung jawab yang di dapatnya terlalu berat di bandingkan dengan tanggung jawab orang lain, sehingga individu tersebut hanya berfokus pada mempermasalahkan tanggung jawab orang lain sementara tanggung jawabnya terbengkalai.

Teamwork akan memudahkan sekelompok individu untuk mencapai tujuan jika setiap individu yang terlibat dapat saling melengkapi, tetapi Teamwork tidak akan berguna jika salah satu bagian dalam team tersebut muncul sifat egoisme.
More aboutKerjasama Dalam Kelompok

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Diposting oleh Benny Dwi on Sabtu, 19 April 2014

BAB I. PENDAHULUAN
(TEORI DASAR TENTANG KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI) 
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Menurut Wiryanto, Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Definisi fungsional Komunikasi Organisasi :
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.    
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisa komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.

Fungsi Komunikasi dalam Organisasi :
-          Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system)
-          Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
-          Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
-          Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.

Unsur-unsur Komunikasi :
-   Komunikator : orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan
-   Komunikan : Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator
-  Saluran, Media, channel : merupakan jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya.

BAB II. ISI
(PEMBAHASAN / CONTOH KASUS)
Proses Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Dua dimensi komunikasi internal:
1.      Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik.
2.      Komunikasi horizontal yaitu komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal.
3.      Komunikasi diagonal yaitu komuniasi antara pimpinan.

2. Komunikasi eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif atau bisa juga komunikasi dari khlayak kepada organisasi.
Contoh Kasus :
Pengaruh komunikasi dalam organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja (studi kasus pada karyawan bagian produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung).
Komunikasi dalam organisasi, kepuasan kerja, kinerja. Dewasa ini telah banyak organisasi yang berdiri dan berkembang sukses baik dalam skala kecil maupun besar.
Organisasi sendiri merupakan suatu alat dimana orang-orang mempersatukan kecakapan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama. Sering dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam melaksanakan tugasnya karena informasi mengenai prosedur kerja yang disampaikan  pimpinan kurang dapat dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir, segan, dan takut dalam melaksanakan tugasnya.
Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut dalam melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja karyawan menjadi menurun. Salah satu jalan mengatasi semua ini adalah dengan saluran komunikasi. Studi kasus  ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang komunikasi dalam organisasi yang ada di Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung guna meningkatkan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
Berdasarkan wacana diatas disarankan antara atasan dengan bawahan pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung lebih sering meningkatkan koordinasi (mengadakan sharing) sehingga setiap kegiatan akan berjalan dengan baik karena dapat mengerti perasaan karyawan mulai dari masalah pekerjaan, rekan sekerja, sampai masalah kesesuaian upah,  secara periodik para atasan (direktur, manager, kepala bagian) lebih sering terjun langsung ke lapangan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-keluhan dari para karyawan. 

BAB III. PENUTUP
(Kesimpulan)
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima.

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
More aboutPeran Komunikasi Dalam Organisasi