Penting dan Perlunya Perhatian Orang Tua Terhadap Anak

Diposting oleh Benny Dwi on Rabu, 31 Oktober 2012

Seorang anak di masa modern sekarang ini sangat membutuhkan arahan, perhatian dari orang tua sangat diperlukan. Karena semakin bertambahnya umur seorang anak akan membuat dia ingin tahu lebih jauh tentang apa yang mereka ingin ketahui.

Dengan berkembangnya teknologi sekarang dibutuhkanlah orang tua yang dapat mengawasi, mendidik serta memberikan arahan yang baik terhadap anaknya agar anak tersebut tidak mengarah ke hal-hal yang negatif. Karena orang tua yang sudah tidak memperhatikan anaknya mungkin moral anak tersebut bisa rusak karena pengaruh-pengaruh dari lar yang menjerumuskannya.

Tidak mungkin ada orang tua yang ingin anaknya menjadi tidak benar/hancur karena kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan, maka peranan orang tua sangat lah penting dimana seorang anak harus mendapatkan perhatian yang cukup dan tidak memberikan perhatiannya terlalu berlebihan,karena apabila seorang anak mendapat perhatiaan yang berlebihan akan membuat mereka susah untuk bersosialisasi dan selalu bergantung kepada orang tua.

Hal yang harus di lakukan orang tua terhadap anak :
  • Jadikanlah orang tua sebagai tokoh idola bagi anak
    Keberadaan orang tua di dalam sebuah keluarga, merupakan suatu hal yang wajar. Akan tetapi kehadiran orang tua yang benar-benar bisa membuat suasana keluarga terasa lebih bermakna merupakan sebuah pilihan.
  • Mengembangkan Kasih Sayang Afirmatif
    Menyayangi anak dan memenuhi semua permintaan mereka merupakan dua hal yang berbeda. Kasih sayang yang afirmatif berarti menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan emosi anak, dan mendukung melalui cara yang jelas dikenali oleh anak. Kasih sayang seperti ini lebih dari sekedar memberi pujian ketika anak mendapat nilai tinggi dalam ulangan, atau memeluk dan memberi ciuman pada saat tidur.
  • Mengajarkan dengan Memberi Teladan
    Apabila anak-anak menyaksikan kita dengan tenang mebahas sebuah masalah, menguraikan segala sesuatunya, dan menyelesaikan masalah tersebut, anak-anak dengan sendirinya bisa meniru perilaku tersebut. Sebaliknya jika orang tua menunjukan sikap yang mudah menyingung perasaaan orang lain, tidak mau kalah, maka perilaku seperti inipun akan menjadi suatu yang ditiru oleh mereka.
  • Keterlibatan Orang Tua Dalam Proses Belajar Anak
    Dari sekian banyak orang tua, hanya sedikit saja yang mau melibatkan diri dalam pendidikan anaknya, tetapi jumlah mereka tampaknya terus bertambah. Gerakan “bersekolah di rumah” misalnya, telah diikuti oleh sejumlah orang tua yang tidak mengirim anak-anaknya kemanapun, tetapi menyediakan seratus persen kebutuhan pendidikan mereka.
  • Orang Tua Harus Mengajarkan Pentingnya Kejujuran
    Fakta dalam kehidupan sehari-hari membuktiakan bahwa anak-anak yang sering berbohong kebanyakaan berasal dari rumah tangga dengan orang tua yang juga sering berbohong. Selain itu, anak-anak yang berasal dari rumah tangga dengan pengawasan yang minim dari orang tua, bisa juga mengakibatkan bersikap tidak jujur.
  • Cara Orang Tua Mengajari Anak Mengendalikan Emosi
    Tanpa keraguan, masalah emosi yang paling lazim di hadapi oleh anak-anak pada usia tingkat sekolah dasar adalah berhubungan dengan pengendalian amarah. Berdasarkan realitas sehari-hari pada saat ini, anak-anak yang dinyatakan pemarah, agresif, atau pembangkang lumayan besar jumlahnya.

Sebagai seorang tua latilah seorang anak agar selalu bisa bertanggung jawab dengan hal-hal yang mereka dapatkan, dengan begitu anak akan terbiasa untuk selalu bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan.

Sebagai orang tua yang baik, jangan melihat keburukan atau kebaikan. Namun lihatlah dari tata cara bergaul sang anak, dengan siapa bergaul, bagaimana luas pergaulannya. Bukan sekedar untuk membatasi sang anak dalam bergaul namun diharapkan impian melihat anak sukses mengarungi kehidupan tanpa mengalami kesalahan dalam pergaulan baik dilingkungan keluarga, atau lingkungan luar menjadi sebuah kenyataan. Manfaatnya kembali ke orang tua, sebab sang anak lalu menjadi orang yang menghargai kedua orang tua.

perlu diingat oleh kedua orang tua adalah jika seorang anak atau remaja kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, besar kemungkinan dia akan menjadi seorang anak dan remaja yang temperamental. Sang anak menjadi bebas dalam melakukan segala hal, baik itu dalam hal kebaikan maupun keburukan. Sebagai orangtua seharusnya memiliki kemampuan untuk memusatkan perhatian pada perilaku positif serta tak lupa pada perilaku buruk sang anak.

Beberapa motivasi dasar orangtua terhadap pendidikan anaknya, meliputi:
  1. Motivasi diri sendiri untuk cinta dan sayang pada anak, cinta dan sayang ini akan menumbuhkan sikap rela dan menerima tanggungjawab sebagai amanah dalam mengabdikan hidupnya untuk anak.

  2. Motivasi diri sendiri sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya. Konsekuensi ini meliputi tanggungjawab moral terhadap nilai religiusitas dan kecerdasan anak.
Anak-anak akan menghadapi berbagai macam kesulitan dan ketidakstabilan sosial ketika berada dalam lingkungan sosial. Jelas, mereka akan menghadapi berbagai macam karakter manusia dengan adat istiadatnya yang berbeda-beda, bahkan mereka akan juga menghadapi berbagai macam penyimpangan perilaku. Oleh karenanya untuk menjaga mereka dari berbagai penyimpangan, mereka memerlukan ciri-ciri kejiwaan dan moralitas, dan ini adalah tugas kedua orang tua yang harus menyiapkan fondasinya

Kesalahan Orangtua Dalam Mendidik Anak

Harapan orangtua tentunya dapat mendidik anaknya dengan baik dan benar. Harapan itu tidak selamanya berjalan dengan baik, ada kalanya dan tidak sedikit orangtua yang melakukan kesalahan dalam mendidik anaknya, berapa kesalahan dalam mendidik anak misalnya :

1. Tidak saling percaya antara orangtua dan anak
Banyak orangtua dan anak menderita penyakit saling tidak percaya. Orangtua tidak percaya kepada anaknya karena dia selalu beranggapan bahwa anaknya masih kecil. Sikap orangtua seperti itu akan menimbulkan jauhnya hubungan dan menambahkan pertentangan diantara keduanya.

2. Kasih sayang yang berlebihan
Sebagian ayah dan ibu karena saking sayangnya kepada anak-anak, mereka tidak mau memperbaiki karakter buruk anak-anaknya sendiri. Mereka membiarkan kenakalan anak-anaknya tanpa sedikit pun ditanggapi dengan sikap serius. Orangtua seperti ini tidak ingin memberi peringatan kepada anak-anak karena takut tersinggung. Semua orangtua harus mengekspresikan kasih sayang, tetapi jangan sampai tidak mendidiknya.  Orangtua yang baik adalah yang bisa menempatkan kasih sayang dan mendidik anak pada tempatnya yang tepat.

3. Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh.
Kesalahan yang amat serius dan banyak terjadi di masyarakat kita adalah fenomena kesibukan ibu dari peran utamanya merawat rumah dan anak-anak dengan hal-hal yang tentunya tak kalah penting dari pendidikan anak. Misalnya, sibuk dengan karir di luar rumah, atau sering mengadakan kunjungan, menghadiri pertemuan, atau hanya karena malas-malasan dan tidak mau menangani langsung urusan anak dan menyerahkan anak dalam perawatan wanita lain seperti pembantu, atau membawanya ke tempat pengasuhan.

4. Membiarkan anak menjadi korban televisi

Media massa mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam perilaku dan perbuatan anak, dan media yang paling berbahaya adalah televisi. Hampir tidak ada rumah yang tidak mempunyai televisi. Padahal pengaruhnya demikian luas terhadap anak maupun orang dewasa.
Banyak orang tua yang tidak menaruh perhatian bahwa anak mereka kecanduan menonton televisi. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap akhlak, fitrah dan pendidikan mereka. Mereka dapat mengingat materinya dengan cara yang lebih baik maka akal pikiran mereka menelan begitu saja nilai-nilai yang rendah itu. Oleh karena itu, anak-anak harus dilindungi dan diawasi dari perangkat yang dapat merusak ini. 


5. Kurangnya Pengawasan Terhadap anak
Menurut Professor Robert Billingham, Human Development and Family Studies – Universitas Indiana, “Anak terlalu banyak bergaul dengan lingkungan semu diluar keluarga, dan itu adalah tragedi yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua”. Nah sekarang tahu kan, bagaimana menyiasatinya, misalnya bila anak Anda berada di penitipan atau sekolah, usahakan mengunjunginya secara berkala dan tidak terencana. Bila pengawasan Anda jadi berkurang, solusinya carilah tempat penitipan lainnya. Jangan biarkan anak Anda berkelana sendirian. Anak Anda butuh perhatian.

6. Tidak Konsisten
Anak perlu merasa bahwa orang tua mereka berperan. Jangan biarkan mereka memohon dan merengek menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang tua harus tegas dan berwibawa dihadapan anak.

7. Bersikap Berat Sebelah
Beberapa orang tua kadang lebih mendukung anak dan bersikap memihak anak sambil menjelekkan pasangannya didepan anak. Mereka akan hilang persepsi dan cenderung terpola untuk bersikap berat sebelah. Luangkan waktu bersama anak minimal 10 menit disela kesibukan Anda. Dan pastikan anak tahu saat bersama orang tua adalah waktu yang tidak dapat diinterupsi.
 

KESIMPULAN

Menurut pembahasan diatas telah disimpulkan bahwa orangtua pada umumnya menjadi model utama bagi anak, jika orangtua melakukan hal-hal yang salah dalam mendidik anak, maka anak akan memiliki perilaku yang salah. Orangtua harus mengerti apa perannya dalam mendidik anak, supaya dalam perkembangan perilaku anak tidak menyimpang. Anak yang nakal dan tidak baik akan menjadi sorotan untuk masyarakat, teman, dan gurunya. Orang lain pasti  beranggapan bahwa anak menjadi seperti itu, karena kesalahan orangtua dalam mendidiknya.

Anak merupakan anggota keluarga yang bisa mengukur isi hati ayah-ibu nya. Anak juga perlu merasakan bahwa orang tua mempunyai peran- leader, supervisor, motivator dan educator. Orang tua harus tegas dan berwibawa di hadapan anak. Orang tua perlu meluangkan waktu bersama anak minimal setengah jam di sela-sela kesibukannya. Kenali kemampuan anak, baik kemampuan kognitif, keterampilan fisik, perkembangan emosi, caranya berinteraksi dengan orang lain, juga masalah-masalah khusus yang dihadapinya Orang tua perlu menjadi model dalam bergaul, beribadah, berkarya dan belajar. Beberapa kebiasaan yang bisa menjadi kesalahan dalam mendidik perlu untuk ditinggalkan.

Berikan pujian dan hadiah atas tindakan-tindakan positif yang baik dari anak. Saat akan memberikan hadiah, pastikan dalam bentuk yang tepat dan benar-benar disukai anak. Ajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti sopan santun, tolong-menolong, berbagi, saling mengasihi, dan toleransi. Ketika membuat aturan di dalam keluarga, pastikan aturannya cukup jelas dan fleksibel, juga terdapat kesepakatan di antara keluarga. Jika orangtua ada ketidaksepakatan, pastikan tidak bertengkar di depan anak. Jika ada konsekuensi, beritahukan dan sepakai sejak awal. Hal-hal semacam ini akan membantu mendorong anak untuk mandiri.

Orangtua tentunya tidak ingin anaknya memiliki perilaku nakal dan tidak baik, semua orangtua ingin melihat anaknya baik, oleh sebab itu disarankan untuk orangtua dan para pendidik, supaya anak diberi contoh yang baik. Jika orangtua dan pendidik saja tidak baik bagaimana nanti anak dan murid-muridnya, bekalilah anak ilmu agama yang kuat, ajari mereka bersikap dan berperilaku yang baik menurut agama, perhatikanlah anak supaya tidak salah berteman. Orangtua yang mendidik anaknya dengan baik dan memberikan contoh tepat maka anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang baik dan memiliki perilaku yang positif.

Artikel diatas mendapat referensi dari :
More aboutPenting dan Perlunya Perhatian Orang Tua Terhadap Anak